Logistik Pemilu – Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mulai menyiapkan logistik Pemilu 2024, dan 1,2 miliar surat suara termasuk sudah di pesan. Miliaran surat suara tersebut meliputi surat suara Pemilu Presiden, Pemilu Anggota Legislatif DPR dan DPD RI, DPRD provinsi, DPRD Kabupaten/kota di Indonesia pada seluruhnya.
“Iya, Kita mulai klik katalog elektronik nasionalnya hari ini juga. Diantaranya ada lima jenis dari surat suara, tepat setelah seleksi DCT,” kata Koordinator Divisi Perencanaan, Keuangan Publik,Rumah Tangga, dan Logistik KPU RI, Yulianto Sudrajat di kantor KPU, pada Kamis (16/11/2023).
Selain surat suara, Yulianto mengatakan pihaknya juga sudah mulai menyiapkan formulir surat suara, surat sampul, surat lengkap daftar calon, surat suara cadangan, dan surat bantuan bagi pemilih tuna netra.
“Pada bulan September 2023 lalu (tahap pertama) sudah dimulai ya? Dan sekarang sudah dikirim ke daerah/kota, dan bekerja serentak sampai target kita tanggal 21 November sudah bisa sampai ke gudang seluruh KPU di Kabupaten/kota,” kata Yulianto.
Sebelumnya, Hasyim Asyari selaku Ketua KPU RI, mengatakan miliaran surat suara di hitung berdasarkan kebutuhan surat suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Artinya, jumlah tersebut bukan hasil perkalian daftar pemilih tetap (DPT) yang berjumlah 204.807.222 orang.
Oleh karena itu, jumlah DPT di TPS bertambah dua persen dari jumlah DPT di TPS, kata Hashim di kantor KPU, pada (20/09/2023) lalu.
Sekadar informasi, pembelian surat suara akan masuk dalam jadwal pengadaan logistik Tahap 2. Sebab, pembuatan surat suara harus menunggu hingga daftar calon tetap (DCT) untuk pemilu legislatif yang masih berlangsung dan DCT untuk pemilu presiden yang belum di mulai.
Diketahui, KPU RI akan menandatangani kontrak komprehensif pengadaan logistik tahap kedua pada 3 November mendatang. Setelah surat suara selesai dibuat, KPU RI akan segera mendistribusikannya ke KPU kabupaten/kota pada Rabu (15/11/2023) untuk 60 hari ke depan yang akan datang.
Baca Juga : Selama Pemilu 2024, ASN Dilarang Foto 9 Pose Berikut!
Hashim Asyari pastikan dalam kondisi tersebut KPU siap bila Pilpres 2024 digelar dua putaran. Menurut dia, KPU harus bisa memprediksi apakah harus melakukan dua putaran.
“Terlebih dahulu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus merencanakan suatu kondisi yang tak terduga nantinya. Kita tidak bisa tahu berapa pasangan calon. Kita tidak bisa tahu berapa jumlahnya, tapi ketika situasi sudah memenuhi syarat untuk putaran kedua, KPU harus merencanakan agar semuanya siap baik anggaran pada logistik dan lain sebagainya.” kata Hasyim.
Hasyim memastikan anggaran logistik Pilpres putaran kedua 2024 pada Pemilu nanti sudah sangat siap. Pada dasarnya, kata Hashim, anggaran untuk hal tersebut sudah ada dan telah disetujui oleh Komisi II DPR RI bersama pemerintah dan Badan Anggaran DPR Republik Indonesia (RI).
Hasyim berkata, “Jadi sudah siap. Yang penting pertukaran itu membutuhkan syarat pemilu presiden putaran kedua.”