Jelang Pemilu 2024, Dinamika Politik Surabaya Masih Landai

Jelang Pemilu 2024, Dinamika Politik Surabaya Masih Landai

Posted by

Dinamika Politik – Dinamika politik di Kota Surabaya masih cenderung landai menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini di akui oleh sosiolog Universitas Airlangga Surabaya, Hari Fitrianto.

“Dinamika politik di Surabaya masih relatif landai. Belum ada gejolak atau konflik politik yang signifikan,” kata Hari saat di hubungi, Jumat (3/11/2023).

Menurut Hari, ada beberapa faktor yang menyebabkan dinamika tersebut pada politik di Surabaya masih landai. Pertama, masyarakat Surabaya masih fokus pada pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19. Kedua, masyarakat Surabaya masih menunggu perkembangan politik nasional.

“Masyarakat Surabaya masih fokus pada pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19. Belum ada perhatian yang besar terhadap dinamika politik nasional,” kata Hari.

Hari memprediksi dinamika tersebut pada politik di Surabaya akan mulai meningkat pada tahun 2024, menjelang pelaksanaan pemilu. Dengan Hal tersebut bisa sebabkan oleh beberapa faktor, yaitu antara lain:

  • Pemilihan umum akan segera di laksanakan
  • Pemilihan umum akan menjadi ajang untuk menentukan arah pembangunan Kota Surabaya
  • Pemilihan umum akan menjadi ajang untuk memperebutkan kursi legislatif dan eksekutif di Kota Surabaya

“Pemilihan umum akan segera di laksanakan, sehingga dinamika politik di Surabaya akan mulai meningkat,” kata Hari.

Hari berharap dinamika tersebut pada politik di Surabaya tetap berjalan secara sehat dan kondusif. Dia juga berharap masyarakat Surabaya dapat berpartisipasi aktif dalam pemilu untuk menentukan pemimpin yang terbaik.

“Dinamika politik di Surabaya harus tetap berjalan secara sehat dan kondusif. Masyarakat Surabaya juga harus berpartisipasi aktif dalam pemilu untuk menentukan pemimpin yang terbaik,” kata Hari.

Jelang Pemilu 2024, Dinamika Politik Surabaya Masih Landai

Potensi Dinamika Politik Surabaya Jelang Pemilu 2024

Berdasarkan analisis sosiolog Hari Fitrianto, dinamika pada politik di Surabaya masih cenderung landai menjelang Pemilu 2024. Namun, Hari memprediksi dinamika tersebut pada politik di Surabaya akan mulai meningkat pada tahun 2024, menjelang pelaksanaan pemilu.

Ada beberapa potensi dinamika politik di Surabaya menjelang Pemilu 2024, antara lain:

  • Kontestasi antar-partai politik : Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan tingkat persaingan politik yang tinggi. Terdapat berbagai partai politik yang memiliki basis massa dan kader yang kuat di Surabaya. Hal ini berpotensi menimbulkan persaingan yang ketat dalam kontestasi pemilihan legislatif dan pemilihan kepala daerah.
  • Polarisasi politik : Polarisasi politik merupakan salah satu tantangan yang di hadapi demokrasi Indonesia saat ini. Polarisasi politik dapat terjadi di berbagai level, termasuk di tingkat lokal. Polarisasi politik di Surabaya dapat berpotensi mengganggu jalannya demokrasi dan pemilu.
  • Kemunculan tokoh-tokoh baru : Pemilihan umum merupakan ajang untuk memperkenalkan tokoh-tokoh baru ke publik. Tokoh-tokoh baru ini dapat berasal dari berbagai latar belakang, termasuk dari kalangan pengusaha, profesional, dan akademisi. Kemunculan tokoh-tokoh baru ini dapat berpotensi mengubah peta politik di Surabaya.

Jelang Pemilu 2024, Dinamika Politik Surabaya Masih Landai

Upaya Menjaga Kondusivitas Dinamika Politik Jelang Pemilu 2024

Untuk mengantisipasi potensi dinamika politik yang terjadi di Surabaya menjelang Pemilu 2024, perlu adanya upaya untuk menjaga kondusivitas politik di kota tersebut. Upaya-upaya tersebut antara lain:

  1. Pemerintah perlu menciptakan iklim politik yang sehat dan kondusif : Pemerintah perlu memberikan ruang yang luas bagi partisipasi politik masyarakat. Pemerintah juga perlu mencegah terjadinya polarisasi politik yang dapat mengganggu jalannya demokrasi dan pemilu.
  2. Partai politik perlu menjaga komitmen terhadap demokrasi : Partai politik perlu berperan aktif dalam menjaga kondusivitas politik. Partai politik juga perlu menghindari praktik-praktik politik yang tidak sehat, seperti politik uang dan politik identitas.
  3. Masyarakat perlu berpartisipasi aktif dalam pemilu : Masyarakat perlu berpartisipasi aktif dalam pemilu untuk menentukan pemimpin yang terbaik. Masyarakat juga perlu kritis terhadap informasi politik yang beredar di media massa dan media sosial.

Dinamika politik yang meningkat juga dapat membawa harapan bagi Kota Surabaya. Harapannya adalah dinamika tersebut ini dapat mendorong partisipasi politik masyarakat dan meningkatkan kualitas demokrasi.

Dinamika politik yang sehat juga dapat mendorong munculnya pemimpin yang berkualitas dan berintegritas. Pemimpin yang berkualitas dan berintegritas akan dapat membawa Kota Surabaya menjadi lebih baik.

Salah satu tantangan utama adalah potensi terjadinya polarisasi politik. Polarisasi politik dapat menimbulkan konflik dan ketegangan di masyarakat. Hal ini dapat menghambat pembangunan dan kemajuan Kota Surabaya.

Polarisasi politik dapat terjadi di berbagai level, termasuk di tingkat lokal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbedaan ideologi, kepentingan, dan identitas.

Untuk mengantisipasi potensi terjadinya polarisasi politik di Surabaya, perlu adanya upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang demokrasi. Masyarakat perlu memahami bahwa demokrasi adalah sistem yang menghargai perbedaan pendapat. Masyarakat juga perlu memahami bahwa perbedaan pendapat tidak boleh menimbulkan konflik dan ketegangan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *