Senayan – Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra optimis partainya akan lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) pada Pemilu 2024. Ambang batas parlemen yang di tetapkan oleh KPU adalah sebesar 4%.
Yusril mengatakan, PBB telah mempersiapkan diri dengan matang untuk menghadapi Pemilu 2024. Partainya telah mendaftarkan 380 calon legislatif (caleg) dari berbagai daerah pemilihan (dapil).
“Kami optimistis akan lolos ambang batas parlemen,” kata Yusril di Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Yusril mengatakan, PBB telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan elektabilitas partainya. Salah satunya adalah dengan melakukan konsolidasi internal dan menjalin kerja sama dengan partai politik lain.
“Kami juga akan melakukan kampanye secara masif untuk memperkenalkan visi dan misi PBB kepada masyarakat,” kata Yusril.
PBB merupakan salah satu partai politik yang telah gagal lolos ambang batas parlemen pada dua pemilu sebelumnya, yaitu Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Pada Pemilu 2024, PBB menargetkan perolehan kursi sebanyak 25-30 kursi di DPR RI.
“Kami ingin kembali ke Senayan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat,” kata Yusril.
Baca Juga : Dari 3 Lembaga Survei, Berikut Daftar Parpol Diprediksi Gagal Lolos Pemilu 2024
Kemungkinan Lolosnya PBB ke Senayan
Kemungkinan PBB lolos ke Senayan pada Pemilu 2024 masih terbuka lebar. Hal ini di karenakan beberapa faktor, yaitu:
- Persiapan PBB yang matang : PBB telah mempersiapkan diri dengan matang untuk menghadapi Pemilu 2024. Partai ini telah mendaftarkan 380 caleg dari berbagai dapil. Selain itu, PBB juga telah melakukan konsolidasi internal dan menjalin kerja sama dengan partai politik lain.
- Kondisi politik yang dinamis : Kondisi politik di Indonesia saat ini sedang dinamis. Hal ini dapat di manfaatkan oleh PBB untuk meningkatkan elektabilitasnya.
- Partai politik lain yang melemah : Beberapa partai politik lain yang berpotensi lolos ambang batas parlemen pada Pemilu 2024, seperti PKS, Gerindra, dan PAN, di perkirakan akan mengalami penurunan elektabilitas. Hal ini dapat menguntungkan PBB untuk meraih suara lebih banyak.